PROPOSAL  

Diposting oleh herma0238.blogspot.com


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakangMasalah

Kebutuhan menu makanan yang memenuhi standart kesehatan sangatlah penting untuk menjaga kesehatan oleh setiap manusia. Manusia memiliki standart cakupan gizi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Seringkali kita melihat orang yang menurunkan berat badannya dengan program diet yang dengan tanpa memperhatikan menu makan ataupun pola makan yang dilakukannya. Ada pula orang lain yang melakukan program diet yang sama berhasil menurunkan berat badan tetapi ada juga yang tidak turun. Hal ini dikaenakan setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda terlebih kepada golongan darah.

Sistem kekebalan tubuh manusia yang kadang tidak sama tersebut dapat mempengaruhi daya tahan tubuh karena disebabkan oleh beberapa faktor antara lain bisa disebabkan karena kurang tidur, banyak aktifitas tanpa menjaga pola makannya,stress dan beberapa golongan medis lainnya. Akan tetapi jika kekebalan tubuh tersebut sudah melebihi maka tubuh tidak lagi dapat menampung beban berat dalam hal ini adalah alergen(masuknya benda asing dalam tubuh manusia). Hal ini yang sering memicu terjadinya alergi.

Salah satu cara meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia adalah dengan melakukan menjaga pola makan yang sehat sesuai dengan golongan darah. Untuk makanan sehat terdiri dari berbagai macam zat yaitu karbohidrat,zat besi dan protein. Zat- zat tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun metabolisme dan membangun sel- sel yang rusak dalam tubuh. Selain zat gizi tubuh juga memerlukan mineral dan vitamin untuk mengatur cairan tubuh (elektrolit),pertumbuhan tulang,membantu metabolisme dan membentuk hormon atau enzim.

Berdasarkan permasalahan tersebut diperlukannya suatu sistem yang membantu memberikan penilaian terhadap bahan makanan sehat yang sistem penilaiannya tersebut dilakukan dengan menggunakan metode FUZZY yang menghasilkan suatu kesimpulan dari sepeangkat data yang diketahui.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan permasalahan diatas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan bagaimana membuat sistem pakar untuk mencegah dan mengobati alergi makanan dengan aturan diet sehat berdasarkan golongan darah pada orang dewasa.

1.3 BATASAN MASALAH

1) Data gejala alergi yang digunakan dalam sistem ini adalah data dari pasien dan parameter-parameter yang digunakan berdasarkan kondisi pasien sebenarnya

2) Data makanan yang digunakan dalam sistem ini merupakan data makanan diet sehat berdasarkan golongan darah untuk mengurangi alergi yang terdapat pada buku berjudul “Diet Sehat Golongan Darah untuk mencegah dan mengobati alergi”

3) Sistem dibuat untuk dapat menyelesaikan permasalahan dengan menggunakan metode penelususran “Fuzzy”

4) Jenis alergi yang dibahas pd sistem ini adalah:

a. Peradangan

b. Bersin-bersin

c. Gangguan Pernafasan

d. Mendengkur

e. Gangguan Pencernaan

5) Output yang dihasilkan tidak membahas mengenai obat kimia dalam hal peyembuhan tetapi membhas mengenai hasil informasi yang didapat melalui menu makanan sehat pada sesorang yang terkena atau tidak terkena alergi.

1.4 TUJUAN

Adapun tujuan dalam membuat sistem pakar ini adalah :

1) Untuk memberikan informasi bagaimana cara mencegah terjadinya alergi dan bagaimana cara mengobati berdasarkan golongan darah dengan diet sehat.

2) Untuk mengetahui makanan apa yang dianjurkan untuk di konsumsi berdasarkan golongan darah.

3) Dapat mengidentifikasi kan alergi apa yang ditimbulkan berdasarkan golongan darah.




Contoh Problem Space  

Diposting oleh herma0238.blogspot.com


Berikut adalah problem space dari sebuah DVD Film:






Tugas Resume_Rule_Based_ System  

Diposting oleh herma0238.blogspot.com

Sistem pakar adalah suatu program komputer yang memperlihatkan derajat keahlian dalam pemecahan masalah di bidang tertentu sebanding dengan seorang pakar (Ignizio, 1991). Keahlian sistem pakar dalam memecahkan suatu masalah diperoleh dengan cara merepresentasikan pengetahuan seorang atau beberapa orang pakar dalam format tertentu dan menyimpannya dalam basis pengetahuan. Sistem pakar berbasis kaidah (rule-based expert system) adalah sistem pakar yang menggunakan kaidah (rules) untuk merepresentasikan pengetahuan di dalam basis pengetahuannya.

Mesin inferensi (inference engine) merupakan bagian yang bertindak sebagai pencari solusi dari suatu permasalahan berdasar pada kaidah-kaidah yang ada dalam basis pengetahuan sistem pakar. Selama proses inferensi, mesin inferensi memeriksa status dari basis pengetahuan dan memori kerja (working memory) untuk menentukan fakta apa saja yang diketahui dan untuk menambahkan fakta baru yang dihasilkan ke dalam memori kerja tersebut. Fakta-fakta yang merupakan hasil dari proses inferensi disimpan dalam memori kerja.

Kajian Pemanfaatan Teknologi Knowledge-based Expert System di dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam

Membahas masalah sumberdaya alam (natural resources), mulai dari perkembangan teknologinya sampai kepada bagaimana cara pengelolaannya merupakan hal yang terus mendapat perhatian di negara kita. Potret buram tentang banyaknya bencana alam yang terjadi di negeri kita, seperti banjir, gempa bumi serta tanah longsor yang terjadi di berbagai daerah yang menelan banyak korban jiwa manusia dan harta benda serta bencana alam lainnya telah banyak terjadi. Dari potret tersebut mencerminkan belum optimalnya kita sebagai bangsa dalam mengelola sumberdaya alam.

Pada era modern saat ini, telah terjadi perkembangan pesat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi komputer dan komunikasi atau sering disebut dengan era informasi. Jika pada mulanya komputer digunakan hanya sekedar alat penghitung, maka dewasa ini mesin komputer telah mampu menggantikan peran atau tugas-tugas rumit yang dilakukan oleh manusia, bahkan sanggup menirukan proses biologis manusia dalam pengambilan keputusan.

Can machine think ? demikian pertanyaan yang muncul seiring dengan berkembangnya bidang kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Pertanyaan lain yang akan muncul: mampukah sistem pakar tersebut memberi kontribusi nyata di dalam pengelolaan sumberdaya alam ?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, di dalam artikel ini akan dibahas secara cermat tentang apa itu teknologi berbasis pengetahuan (knowledge-based expert system), mulai dari perkembangan teknologinya sampai pada aplikasinya pada pengelolaan sumberdaya alam.

Definisi Expert System

Pada tahun 1956, mulai diperkenalkan istilah Kecerdasan Buatan (AI), yang kemudian ditegaskan lagi pada tahun 1961 oleh suatu tulisan Marvin Minsky dari MIT tentang "Steps towards AI". Semenjak itu istilah AI menjadi semakin populer, dan kemajuan bidang ini mencapai puncaknya dengan munculnya pengetahuan tentang Sistem Pakar.

Di dalam perspektif ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem cerdas merupakan bagian dari bidang inteligensia semu (Artificial Intelligence/AI). Istilah expert system berasal dari knowledge-based expert system (sistim cerdas berbasis pengetahuan), dimana suatu sistem yang menggunakan pengetahuan manusia (human knowledge) yang dimasukkan ke dalam komputer untuk memecahkan masalah yang umumnya memerlukan keahlian seorang pakar/expert. Atau dapat juga dikatakan, sebuah program komputer yang menggunakan pengetahuan dan teknik inferensi (pengambilan kesimpulan) untuk memecahkan persoalan seperti yang dilakukan oleh seorang pakar.

Berbeda dengan program komputer biasa, sistem cerdas dapat digunaan untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur dan dimana tidak ada suatu prosedur tertentu untuk memecahkan masalah tersebut. Sedangkan definisi pengetahuan (knowledge) menurut Webster's New World Dictionary of the American Language: persepsi tentang sesuatu yang jelas dan tentu, semua yang telah dirasakan dan diterima oleh otak, serta merupakan informasi terorganisasi yang dapat diterapkan untuk penyelesaian masalah.

Penggunaan Knowledge-based expert system (sistem pakar berbasis pengetahuan) ini tidak menjamin solusi yang lebih akurat, tetapi paling tidak mampu menghasilkan keputusan-keputusan yang didasari informasi relatif lebih banyak/terstruktur. Sesuai dengan namanya, suatu "Sistem Pakar" akan sangat tergantung pada pengetahuan (knowledge) yang didapat dari pakar yang menyumbangkan keahlian dan pengalamannya.

Biasanya suatu "sistem cerdas" dapat dibagi menjadi beberapa bagian:


  • Basis pengetahuan (knowledge-base): berisi pengetahuan yang spesifik mengenai domain tertentuyang mana basis pengetahuan ini dapat diperbaharui sesuai dengan tingkat kemampuan seorang expert terhadap pemecahan suatu masalah,
  • Mesin inferensi (Inference Engine) : sustu program yang bertugas mengolah data masukan sesuai pengetahuan dalam basis pengetahuan, menurut kaidah-kaidah tertentu.
  • Bagian kendali/user interface : bagian yang berkomunikasi langsung dengan pengguna (user) sistem. Ada 2 (dua) macam mesin inferensi, yaitu yang bersifat pasti (deterministik) dan kemungkinan (probabilistik).

Sistem konvensional yang berlandaskan logika konvensional berdasarkan pada dua keadaan -benar atau salah (true or false)-, ternyata kurang serasi untuk mengadopsi cara berfikir manusia yang banyak mengandung hal ketidak-pastian (uncertainty), proses belajar (learning process), penalaran, sifat adaptif dan sebagainya. Cara penalaran otak manusia tidaklah sama dengan komputer, karena komputer menalar dengan langkah yang jelas/pasti, sedangkan manusia menalar dengan istilah sehari-hari, misalnya: udara sejuk, airnya hangat, kecepatannya rendah, dan lainnya.

Sistem Cerdas (Expert System)

Banyak hal yang bersifat tidak linear, yang susah diformulasikan secara matematis, namun sangat mudah dilakukan dengan perintah manusia biasa, misalnya : kurangi kecepatan, rem dengan perlahan, dan sebagainya. Sedangkan, sistem cerdas, seperti misalnya Logika Fuzzy atau Fuzzy expert system yang pertama kali ditemukan oleh Professor Lofti A. Zadeh pada tahun 1965 telah mampu mengatasi masalah tersebut, karena menurut logika ini segala sesuatu tidaklah dapat dikatakan 100% yes atau 100% no, namun fungsi keanggotaannya (membership function) dalam suatu himpunan dapat bervariasi antara 0 (completely no) dan 1 (completely yes). Sehingga beberapa variabel linguistik yang telah disebutkan, dapat diubah menjadi variabel numerik dan sebaliknya oleh logika fuzzy.

Analis system  

Diposting oleh herma0238.blogspot.com

TUGAS SISTEM ANALIS

Sistem analis adalah orang yang menganalisis system dengan mempelajari masalah- masalah yang timbul dan menentukan kebutuhan- kebutuhan pemakai serta mengidentifikasi pemecahan yang bealasan (lebih memahami aspek- aspek bisnis dan teknologi komputer).

Sistem analis bertugas untuk menganalisis system informasi yang telah ada, mengembangkannya dan menyusun sistem baru pada sub sistem yang bermasalah dengan bantuan komputer.

Pengetahuan dan keahlian system analis

Sistem analis harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang khusus. Beberapa analis setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan keahlian berikut sangat diperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :

a) Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, teknologi komputer dan pemograman komputer. Keahlian teknis yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak aplikasi serta keahlian dalam menggunakan komputer. Pengetahuan teknis yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang perangkat keras, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa komputer, sistem operasi, utiliti, dan paket-paket perangkat lunak lainnya.

b) Pengetahuan tentang bisnis secara umum Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak diterapkan, maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini. Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi dengan pemakai sistem. Pengetahuan tentang bisnis ini meliputi akuntansi keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian manajemen,pemasaran produksi, manajemen personalia, keuangan, perilaku organisasi, kebijaksanaan perusahaan dan aspek-aspek bisnis lainnya.

c) Pengetahuan tentang metode kuantitatif. Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak menggunakan metode-metode kuantitatif seperti linier programming, dynamic programming, regresion, network, decision tree, trend, simulasi.

d) Ahli memecahkan masalah kompleks ke dalam masalah kecil Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan permasalahan-permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis, memecah-mecah masalah tersebut ke dalam bagian-bagiannya, menganalisisnya dan kemudian harus dapat merangkainya kembali menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.

e) Ahli berkomunikasi dan membina hubungan Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan komunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam wawancara, presentasi, rapat dan pembuatan laporan-laporan.

f) Memahami metodologi pengembangan sistem informasi Manusia merupakan faktor yang kritis di dalam sistem dan watak manusia satu dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam membina hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang terlibat, akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem, maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau manajemen dan kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.

Tugas dan Tanggung Jawab Sistem Analis:

Sistem analis harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan pihak-pihak lain seperti pemakai komputer, manajemen, teknisi, bagian administrasi, programmer, penyedia hardware dan software dan database administrator.

Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan dalam tahap ini menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

Tugas utama analis sistem:

a) Menentukan lingkup sistem

b) Mengumpulkan fakta

c) Menganalisis fakta

d) Mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut melalui laporan analisis system

Fakta merupakan bagian dari informasi yang menunjukkan realita, situasi dan relasi yang menjamin analisis dan pemodelan.


Analis Sistem Sebagai Pemecah Masalah

Pengembangan sistem informasi manajemen secara umum didorong oleh adanya:

1. Masalah

2. Kesempatan

3. Pengarahan

Pengarahan (directive) adalah perubahan aktivitas atau prosedur berdasarkan permintaan pihak

manajemen, peraturan pemerintah atau pengaruh-pengaruh eksternal lainnya.

Kerangka kerja yang dijadikan dasar pemecahan masalah oleh analis adalah:

1. Kinerja

2. Informasi/Data

3. Ekonomi

4. Pengendalian

5. Efisiensi

6. Pelayanan

Kinerja suatu perusahaan bermasalah apabila dalam melaksanakan aktivitas bisnisnya, perusahaan dan komponen yang ada dalam perusahaan dianggap berjalan lamban dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan Sistem informasi manajemen harus mampu menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah ada masalah dalam merealisasikan rencana dan apakah ada kesempatan untuk memperbaiki penyimpangan . Keuntungan ekonomi merupakan pertimbangan paling umum yang mendorong dikembangkannya proyek sistem informasi manajemen. Pengendalian biasanya diterapkan untuk meningkatkan kinerja dari sistem, pencegah atau mendeteksi kecurangan atau kegagalan system dan menjamin keamanan dari data, informasi dan peralatan yang dimiliki oleh perusahaan.

Kedudukan Analis Sistem Dalam Organisasi

Dalam organisasi analis sistem bekerja pada divisi. Sistem Informasi Komputer, yang berfungsi

sebagai pusat pengembangan, pusat informasi, pusat database dan pusat komputer. Seorang analis tidak hanya dapat bekerja di pusat informasi berbasis komputer dalam suatu perusahaan, ia juga dapat bekerja sebagai pembuat software pada perusahaan computer atau bekerja sebagai seorang konsultan.