pertemuan 8,9,10  

Diposting oleh herma0238.blogspot.com

Pertemuan 8

Classfull : A, B, C

TCP/IP Classless : bitcount

Subnet merupakan pembagian suatu network menjadi beberapa network.

Subnet dilihat dari jumlah jaringan dan jumlah host

Untuk point to point selalu subnet /30

Routing adalah suatu proses me-rute-kan paket data dari network satu ke network yang lain dengan menggunakan router.

Koneksi network ke router

network_router

Untuk mengendalikan aliran paket data dari satu router ke router selanjutnya terdapat 2 macam proses routing, yaitu :

- Static Routing

- Dinamic Routing

Keuntungan Routing :

· Jalur routing mudah diprediksi

· Tidak membutuhkan proses update routing table.

· Mudah dikonfigurasi untuk network kecil.

Kerugian Routing :

· Tidak cocok untuk network berskala besar.

· Tidak dapat beradaptasi terhadap penambahan router karena konfigurasi pada tiap router harus dirubah.

· Tidak dapat beradaptasi terhadap munculnya link failure pada salah satu jalur.

Keuntungan Dinamic Routing :

· Scalability: konfigurasi dilakukan secara dinamis apabila terdapat penambahan/pengurangan router.

· Adaptability: rute dapat berubah secara adaptif terhadap adanya link failure.

Kerugian Dinamic Routing :

· Kompleksitas algoritma routing meningkat. Router menentukan rute berdasarkan, misalnya: bandwidth yang tersedia, jalur terpendek, dll.

· Router harus saling bertukar informasi routing secara periodik.

· Tidak semua router mendukung dynamic routing.

Pertemuan 9

Dynamic routing dikategorikan ke dalam 2 macam yaitu: Exterior Gateway/Routing Protocol (EGP/ERP) dan Interior Gateway/Routing Protocol (IGP/IRP).

Ø Interior Gateway Protocol adalah sebutan untuk protokol-protokol routing yang digunakan di dalam sebuah Autonomous System (AS).

Ø Exterior Gateway Protocol (EGP) adalah protokol yang membawa informasi routing antar 2 buah administrative entities, dalam hal ini 2 buah AS.

RIP adalah protokol routing yang menggunakan algoritma routing distance-vector learning atau Bellman-Ford. Tugas RIP adalah menyediakan mekanisme pertukaran rute, sehingga setiap router dapat melakukan update Table Routing.

- RIPv1 tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route. Router harus menganggap setiap route yang diterima memiliki subnet yang sama dengan subnet pada router itu. Dengan demikian, RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).

- Karena kekurangan RIP asli spesifikasi, RIP versi 2 (RIPv2) dikembangkan pada tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas hop dari 15 tetap. RIPv2 memiliki fasilitas untuk sepenuhnya beroperasi dengan spesifikasi awal jika semua protokol Harus Nol bidang dalam pesan RIPv1 benar ditentukan. Selain itu, aktifkan kompatibilitas fitur memungkinkan interoperabilitas halus penyesuaian.

Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak berpartisipasi dalam routing, RIPv2 me-multicast seluruh tabel routing ke semua router yang berdekatan di alamat 224.0.0.9, sebagai lawan dari RIP yang menggunakan siaran unicast. Alamat 224.0.0.9 ini berada pada alamat IP versi 4 kelas D (range 224.0.0.0 - 239.255.255.255). Pengalamatan unicast masih diperbolehkan untuk aplikasi khusus.

- RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang didefinisikan dalam RFC 2080, adalah perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6, generasi Internet Protocol berikutnya. Perbedaan utama antara RIPv2 dan RIPng adalah:

Ø Dukungan dari jaringan IPv6

Ø RIPv2 mendukung otentikasi RIPv1, sedangkan RIPng tidak. IPv6 router seharusnya sudah menggunakan IP Security (IPsec) untuk otentikasi.

Ø RIPv2 memungkinkan pemberian beragam tag untuk rute, sedangkan RIPng tidak.

Ø RIPv2 meng-encode hop berikutnya (next-hop) ke setiap entry route, RIPng membutuhkan encoding tertentu dari hop berikutnya untuk satu set entry route.

Pertemuan 10

Tranport Layer menyediakan logical communication antar proses aplikasi yang berjalan pada host yang berbeda.

Layanan transport Layer di internet :

ü reliable, in-order unicast delivery (TCP)

v congestion

v flow control

v connection setup

ü unreliable (“best-effort”), unordered unicast atau multicast delivery: UDP

ü Layanan yg tidak tersedia:

v real-time

v bandwidth guarantees

v reliable multicast

Mutiplexing : Mengumpulkan data dari beberapa proses aplikasi, membungkus data dgn header (header digunakan Pada proses demultiplexing).

Demultiplexing: mengirimkan segmen yang diterima ke proses layer aplikasi yang sesuai.



This entry was posted on 06.55 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar